Followers

Tuesday, April 7, 2020

TIGA ASAL PENGETAHUAN


TIGA ASAL PENGETAHUAN
Oleh : Faizurrahman Keraf Ainussyamsi

PENGETAHUAN RASIONALISME
            Dalam berargumen clan ini memakai metode deduktif, yang memakai premis penalaran dari ide yang menurut anggapannya adalah jalan dan dapat dimakbul. Ide ini menurutnya bukanlah hasil rekayasa penalaran rasio manusia. Meelainkan sudah dikenal jauh sebelum manusia berusaha memikirkannya.
            Sementara fikiran manusia hanyalah mengenali prinsip itu yang lalu menjelma menjadi disket pengetahuan. Prinsip itu sudah ada dan sudah bersifat apriori dan dapat dikenali manusia melalui potensi akalnya. Pengalaman tidaklah turut campur dan justru sebaliknya hanya dengan mengetahui prinsip yang didapat via penalaran pikir itulah maka kita dapat mengerti kejadian-kejadian yang berlaku pada alam sekitar kita.
Ringkasnya bahwa, bagi mereka ide adalah bersifat apriori dan pengalaman yang didapatkan manusia via penalaran rasio.
PENGETAHUAN EMPIRIS
Bertolak belakang dengan kelompok diatas, kubu empiris beranggapan bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapatkan via penalaran rasional yang abstrak, melainkan didapatkan melalui pengalaman konkrit. Fenomena-fenomana alamiah bagi mereka adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan via penalaran pancaindera manusia.
Sebagai contoh: es bila dipanaskan akan mencair, langit mendung diikuti dengan turunnya hujan etc. Dimana pengamatan kita akan membuahkan pengetahuan mengenai berbagai gejala yang mengikuti pola-pola tertentu. Sehingga, bisa kita legititmasikan bahwa pengetahuan empirikan didapatkan via metode induktif.
Ringkasnya, bahwa pengetahuan empirik diperoleh via pancaindera, dimana pacaindera merekam kesan-kesan dari hal-hal yang nampak dan kesan-kesan tersebut direkam dalam memory dan menjelma menjadi sebuah disket pengetahuan.
PENGETAHUAN INTUISI
            Pengetahuan intuisi merupakan pengetahuan yang diapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Artinya bahwa pengetahuan itu muncul dengan tiba-tiba, tanpa harus melalui proses berpikir yang berliku-liku bagaikan kebenaran yang membuka pimtu/ atau bisa juga, intuisi ini bekerja dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar.
Sifat pengetahuan ini bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai asas untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka intuitif ini tidak bisa diandalkan. pengetahuan intuitif hanya bisa dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar atau tidaknya suatu pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuitif dan analitik bisa bisa bekerja saling membantu dalam menemukan kebenaran.
            Maslow beranggapan, kebenaran intuitif ini merupakan pengalaman puncak (peak ecprience), sedangkan bagi Nietzsche merupakan intelegensi yang paling tinggi.

*TerimaKasih*

2 comments:

MAKALAH RIBA

  1.       Pengertian Riba Riba berasal dari bahasa arab yang artinya tambahan (زيادة ,(yang berarti tambahan pembayaran atas uang pokok ...